Bukan bukan aku tidak mampu
tapi susah, aku susah, susah mengartikannya
sanggupkah beranjak dalam kesendirian?
Jika, aku berkata IYA tapi pada kenyataannya TIDAK.
Duduk termangu dengan secangkir kopi.
Tidak ada angin berhembus.
Hambar layaknya kopi,
pahit tapi manis bagi pemujanya.
Hidupku bagai kopi.
Bubuk pahitnya melambangkan kemanisan,
bagi setiap orang yang melihat dari sudut pandangku.
Dan kegelapannya akan seperti rumah,
rumah untukku merasakan kepahitan dan kemanisannya.
Susah mengartikannya, karena hanya yang bisa
merasakannya yang bisa mencicipinya.
No comments:
Post a Comment